Berita  

Menag Terima Pengurus IAEI, Bahas Penguatan Ekonomi Islam dalam Pembangunan Nasional

Jakarta – Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menerima pengurus Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (3/11/2025). Pertemuan ini membahas pembentukan struktur baru organisasi serta penguatan peran ekonomi Islam dalam pembangunan nasional.

Ketua Tim Formatur Pengurus IAEI Mustafa Edwin Nasution melaporkan perkembangan penyusunan kepengurusan baru, termasuk pembentukan tim formatur dan rencana pelantikan pengurus. Struktur organisasi IAEI akan diperluas melalui pembagian bidang dan komite guna memperkuat fungsi kelembagaan.

“Struktur baru ini dirancang agar IAEI semakin kontributif dalam pengembangan ekonomi umat, pendidikan ekonomi syariah, serta penguatan ekosistem zakat dan wakaf nasional,” ujar Mustafa.

Sebagai organisasi profesi yang menaungi para ekonom dan akademisi di bidang ekonomi Islam, IAEI berkomitmen untuk terus mengembangkan ilmu, riset, dan kebijakan ekonomi syariah. Melalui kegiatan pendidikan, penelitian, dan kerja sama dengan pemerintah maupun industri keuangan syariah, IAEI berperan aktif dalam memperkuat ekosistem ekonomi syariah nasional.

Mustafa menambahkan, rapat pleno tim formatur akan digelar pada 9 November, sementara pelantikan pengurus baru direncanakan berlangsung akhir November di Jakarta. Saat ini, IAEI memiliki lebih dari 7.000 anggota yang terdiri dari akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan ekonomi syariah dari berbagai daerah di Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Menag Nasaruddin Umar menyampaikan apresiasi atas langkah IAEI dalam memperkuat kelembagaan dan arah kerja strategisnya. Menurutnya, ekonomi Islam bukan sekadar instrumen keuangan, tetapi juga bagian dari tanggung jawab moral dan sosial untuk mewujudkan keadilan bagi seluruh masyarakat.

“Kita tidak bisa berdakwah tanpa berbicara ekonomi. Ekonomi adalah bagian dari misi kemanusiaan dan keagamaan. Ketika ketimpangan terjadi, agama hadir untuk mengingatkan, mengoreksi, dan membimbing,” ujar Menag.

Menag menyoroti berbagai tantangan sosial, termasuk kemiskinan ekstrem, yang masih menjadi pekerjaan rumah bangsa. Ia menegaskan bahwa penguatan ekonomi syariah harus menjadi solusi konkret bagi kesejahteraan masyarakat.

“Nilai-nilai kebajikan Islam harus menuntun transformasi ekonomi kita. Bukan hanya tumbuh, tetapi juga adil,” tegasnya.

Kementerian Agama, lanjut Menag, siap bersinergi dengan IAEI dalam pengembangan riset ekonomi Islam, peningkatan literasi keuangan syariah, serta penguatan zakat dan wakaf produktif.

“Kini saatnya memperkuat sinergi antara ulama, akademisi, dan praktisi ekonomi syariah. Kita ingin ekonomi umat tumbuh berdampingan dengan nilai moral dan spiritual,” pungkasnya.

Pertemuan diakhiri dengan komitmen tindak lanjut kerja sama strategis antara Kemenag dan IAEI, termasuk dukungan terhadap program ekonomi kerakyatan dan pengembangan kegiatan akademik di sektor ekonomi syariah.

Exit mobile version