banner 728x250

Bahlil Laporkan ke Presiden Prabowo: Program Listrik Desa Dipercepat, Produksi Minyak Lampaui Target

banner 120x600

Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan hasil kunjungan kerjanya ke sejumlah daerah, termasuk wilayah Sulawesi, dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka. Laporan tersebut mencakup perkembangan program listrik desa, peningkatan produksi minyak nasional, serta langkah menuju kedaulatan energi.

“Saya melapor kepada Bapak Presiden setelah beberapa hari melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah, termasuk Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Utara, untuk melihat langsung pelaksanaan program listrik desa,” ujar Bahlil

banner 325x300

Ia menyebut bahwa program listrik desa menjadi perhatian besar Presiden Prabowo. Pemerintah menargetkan seluruh wilayah Indonesia telah teraliri listrik paling lambat pada tahun 2030.

“Sesuai arahan Bapak Presiden, seluruh 5.700 desa dan 4.400 dusun harus sudah menikmati listrik antara tahun 2029–2030,” tegasnya.

Untuk mencapai target tersebut, Kementerian ESDM akan mempercepat pembangunan akses listrik di 10.068 lokasi hingga tahun 2029, menjangkau sekitar 1,28 juta calon pelanggan. Sementara pada tahun 2025 ini, penyediaan listrik ditargetkan rampung di 1.285 lokasi untuk 77.616 pelanggan baru.

Selain membahas program listrik desa, Bahlil juga melaporkan peningkatan produksi minyak nasional (lifting). Hingga November 2025, produksi minyak Indonesia telah melampaui target APBN, yakni mencapai 605.000 barel per hari.

Lebih lanjut, potensi peningkatan produksi diperkirakan datang dari program optimalisasi sumur tua. Sebanyak 45.000 sumur telah diinventarisasi untuk segera dikelola, terutama oleh koperasi, UMKM, dan BUMD.

Bahlil juga menyampaikan bahwa pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sektor energi menunjukkan kinerja positif. Dari target sekitar Rp260 triliun pada tahun 2025, realisasi PNBP telah mencapai 74–75 persen.

Menteri ESDM itu optimistis Indonesia akan segera mencapai kedaulatan energi, dan menegaskan bahwa pada tahun 2026 negara tidak lagi mengimpor solar. Hal ini sejalan dengan rencana beroperasinya proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan.

“Insyaallah RDMP Kilang Balikpapan akan diresmikan pada 10 November ini. Jika program B50 terus kita dorong, bukan hanya bisa memenuhi kebutuhan solar dalam negeri, tapi juga berpotensi untuk ekspor,” jelasnya.

Bahlil menutup dengan menegaskan bahwa seluruh langkah dan program di sektor energi merupakan tindak lanjut langsung dari arahan Presiden Prabowo.

“Semua ini adalah perintah Bapak Presiden, dan kami akan memastikan seluruhnya terlaksana dengan baik,” pungkasnya.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *